Desa Sukerare merupakan desa
penghasil kerajinan tenun songket Lombok yang
terkenal. Lokasinya berada di luar jalur jalan negara, Kecamatan Jonggot,
Lombok Tengah. Tenun songket merupakan kain tenun yang dibuat dengan teknik
menambah benang pakan dengan hiasan-hiasan dari benang sintetis berwarna emas,
perak, dan warna lainnya. Hiasan itu disisipkan di antara benang lusi.
Terkadang hiasan dapat berupa manik-manik, kerang, maupun uang logam.
Kain Songket ini dipakai
sebagai bagian dari pakaian tradisional suku Sasak yang bernama Baju Lambung
(baju wanita), baju adat khas Lombok dengan motif hitam polos dengan variasi
bawahan yang beragam, biasanya berbentuk selendang, ikat pinggang atau
aksesoris lainnya. Sedangkan untuk yang pria biasanya menggunakan songket
sebagai bawahan (pasangan baju adat Tegodek Nongkeq) yang diatur sedemikian
rupa sehingga indah dipandang. dan Lihat saja gambar dibawah ini, cantik banget
kan kalau baju Lambung dipadukan dengan Kain Songket ini. Kain tenun rata-rata dikerjakan di rumah (home industry). Hampir setiap
rumah memiliki alat tenunnya sendiri. Namun, profesi penenun hanya dilakoni
oleh kaum perempuannya saja, sedangkan para pria bekerja sebagai petani di
sawah. Ada tradisi unik terkait songket ini, kaum perempuan yang ingin menikah
diwajibkan untuk memberikan kain tenun buatannya sendiri kepada pasangan.
Apabila belum mampu membuat tenun songket, maka perempuan tersebut belum boleh
menikah. Namun, bila nekat ingin menikah juga, maka perempuan tersebut akan
dikenakan denda. Denda dapat berupa uang maupun hasil panen padi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar