Jumat, 20 Juni 2014

Air Terjun Ai Beling




        Air Terjun Ai Beling ini berada di Desa Brangrea, Kecamatan Moyohulu, Kabupaten Sumbawa, Propinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. air terjun Ai Beling. Air terjun ini terletak di desa Sempe, tepatnya sekitar 20 KM ke arah barat daya dari kota Sumbawa Besar. Air terjun ini pastinya bakal memanjakan mata kalian, secara konturnya yang berundak – undak yang dialiri air dan dihiasi oleh bebatuan. 





              Dalam Bahasa Indonesia, nama Ai Beling memiliki arti berupa “Air Bicara”, cukup aneh memang jikalau di pikirkan kenapa air terjun ini di beri nama air terjun Ai Beling. Menurut beberapa sumber yang ada, air ini di beri nama seperti itu karena kerap kali terdengar suara tangisan seorang perempuan di lokasi wisata yang satu ini. Percaya tidak percaya memang, tapi itulah cerita yang ada, konon katanya ada seorang gadis yang dulu pernah bunuh diri di lokasi air terjun ini karena di jodohkan oleh orang tuanya, dengan lelaki yang bukan kekasih hatinya, jadi sampai sekaranga tangisan kesedihan itu masih sering terdengar. Namun, ada juga yang mengatakan Air Terjun ini diberi nama Ai Beling karena suara dari gemuruh air terjun ini sangat kuat, apalagi jika sedang musim penghujan, suaranya bisa terdengar hingga kejauhan 5 kilometer. 




       Air terjun ini berasal dari pegunungan yang ada di bagian selatan, jadi wajar saja kalau airnya begitu jernih dan segar. Air terjun ini juga sangat unik, bentuknya yang bertingkat-tingkat membuat Air terjun yang satu ini terlihat sangat cantik. Pancuran utama adalah pancuran yang ada di bagian kedua sudutnya, sedangkan pancuran yang kecil-kecil berasal dari aliran air yang masuk ke celah-celah batu cadas tersebut. Air Terjun Ai Beling – Gemuruh air terjun memang selalu membuat hati kita bergetar, entah itu bergetar karena takut, ataupun terlalu bersemangat. Nah, Air Terjun Ai Beling yang ada di Sumbawa ini memiliki gemuruh yang sangat kuat lho, dan tentunya juga memiliki pemandangan yang sangat indah, pokoknya anda wajib untuk datang ke lokasi air terjun ini.
 





Selasa, 17 Juni 2014

Moyo Island

 



         Pulau Moyo adalah pulau yang sepi dan kecil namun memiliki kekayaan alam yang luar biasa. Pulau Moyo terletak di sebelah utara Sumbawa Besar, Nusa Tenggara Barat. Pulau Moyo menjadi salah satu tujuan wisata kelas dunia. Meskipun kecil, pulau yang eksotik dan tenang ini memiliki kekayaan alam yang luar biasa Untuk mencapai Pulau Moyo sangatlah mudah. Perjalanan dengan mobil dapat ditempuh dari Sumbawa Besar ke Ai Bari, kampung pesisir yang terletak sekitar 20 kilometer  Utara Sumbawa Besar. Perjalanan dari Ai Bari ke Pulau Moyo dapat ditempuh selama lebih kurang 15 menit dengan speedboat, atau menggunakan kapal ketinting.  

          Berkunjung ke pulau ini, kita bisa melihat keindahan alam yang masih alami. Hutan yang indah dan nyaris tak tersentuh, air terjun dan sungai-sungai alami, serta keindahan bawah laut yang tiada habisnya. Selain hiking di hutan, menyusuri sungai dan air terjun, beberapa gua yang dapat dicapai dengan berjalan kaki, bisa menjadi alternatif kegiatan


    
       Salah satunya adalah Gua Ai Manis yang harus dicapai dengan sedikit memanjat tebing. Gua ini tempat bersarangnya ratusan kelelawar. Selain itu, aktivitas lain yang bisa anda lakukan adalah trekking selama dua jam yang bisa dimulai dari Labuan Haji, ke arah Air terjun Brang Rea (Sungai Besar) yang terletak di tengah pulau.Pulau Moyo juga merupakan “surga” bagi pencinta burung. Dari 124 spesies burung yang terdapat di Sumbawa, 86 jenis di antaranya berada di pulau ini. Spesies burung langka juga bisa anda temukan di sini. Diantaranya adalah Kakatua berkepala kuning serta burung Gosong. Burung yang terakhir, memang unik karena mengandalkan tanaman dan ranting untuk menghasilkan panas selama masa inkubasi telurnya.
Bila ingin snorkeling atau menyelam, kawasan sekitar pulau menawarkan berbagai keindahan bawah laut yang juga tak kalah menarik. Tamanlaut yang membentuk formasi karang lunak dan keras yang indah, bisa ditemukan pula sponge (spon) dan crustacea.


         Pulau Moyo juga menawarkan keindahan alam bawah laut. Hampir keseluruhan pulau dikelilingi karang yang masih dalam keadaan baik dan belum rusak. Hiu dengan panjang kurang lebih dua meter, anemon, pelagik, belut, groupers bahkan manta, semua ada. Bila Anda ingin diving, Anda bisa melakukannya di sekitar Pulau Medang, yang terletak di Barat Laut Pulau Moyo.

          Mulai dari hutan hujan, hutan bakau (mangrove), hingga padang rumput (savana). Selain itu, dengan mengunjungi pulau ini, pengunjung dapat melihat ratusan kupu-kupu yang beterbangan, pepohonan dengan berbagai ukuran, dan beragam burung. Beragam jenis ikan dan terumbu karang pun juga terdapat di pulau yang memiliki garis pantai sejauh 88 km ini. Keistimewaan berwisata ke Pulau Moyo, pengunjung dapat melakukan beberapa kegiatan. Seperti, hiking di hutan dengan keindahan yang masih alami, menyelami keindahan bawah laut, ataupun sekadar bersantai di pantai. Memasuki kawasan hutan di Pulau Moyo, pengunjung dapat menikmati keindahan yang masih alami yang jarang tersentuh. Pengunjung dapat menyusuri sungai-sungai yang ada di kawasan hutan. Selain itu, pengunjung juga dapat bermain air seraya menikmati keindahan Air Terjun Brang Rea yang terletak di tengah Pulau Moyo.Usai menikmati berbagai petualangan seru di Pulau Moyo, pengunjung dapat beristirahat sejenak dengan menikmati panorama matahari tenggelam di pesisir pantai Pulau Moyo. Hamparan pasir putih yang membuat pantai di Pulau Moyo tampak sangat cantik, ombak yang berlarian mengejar bibir pantai, serta diiringi senja yang membuat suasana menjadi semakin romantis, ampuh menghilangkan semua kelelahan usai berpetualang.




Kerajinan Gerabah Desa Banyumulek



         Di pulau lombok sangat terkenal dengan kerajinan gerabah, wisatawan pun banyak yang ingin membeli gerabah tersebut untuk dijadikan hiasan dirumahnya. Gerabah ini mempunyai banyak jenis dan bentuk yang berbeda-beda dan tentunya dengan warna yang berbeda pula.





       Ketika mengunjungi Desa Banyumulek, Anda akan disambut dengan gapura hijau yang bertuliskan “Sentra Kerajinan Gerabah Banyumulek”. Uniknya, ketika melangkah masuk ke area desa, Anda akan menemui sekolah serta kantor-kantor pemerintah yang dihiasi gerabah-gerabah besar pada pagar temboknya. Sehingga kesan Desa Gerabah akan sangat kental terasa. Sekaligus menegaskan bahwa Desa Banyumulek ini adalah sentra kerajinan gerabah.


         
       Di Desa Banyumulek Lombok, membuat gerabah merupakan sebuah kemampuan yang diturunkan dari generasi ke generasi. Keahlian tersebut akhirnya mampu mengangkat perekonomian desa, bahkan menarik pengunjung untuk menyaksikan dan berbelanja gerabah di desa ini.

Kerajinan Cukli di Kampung Rungkang






         Lombok dikenal sebagai kawasan penghasil perhiasan mutiara, gerabah dan tenun. Sebenarnya tidak hanya itu, pulau ini juga menyimpan potensi kerajinan cukli yang berakar dari budaya suku Sasak. Para perajin cukli ini bermukim di kampung Rungkang, Kelurahan Satang-sayang, Mataram. 

        Cukli adalah potongan kulit kerang mutiara yang ditempel pada aneka kerajinan kayu. Motif yang dibentuk oleh cukli ini beraneka ragam misalnya flora fauna dan ornamen primitif. Pada awalnya warga kampung ini menciptakan kerajinan periuk dan perkakas rumah tangga. Namun produknya kurang laku dipasaran. Hingga akhirnya mereka mulai mencari barang-barang antik peninggalan Sasak seperti keris, guci, keramik, berugak, pintu, jendela dan kotak antik.


      
        Yang paling menyita perhatian adalah kotak antik seukurang 60 x 80 cm yang terbuat dari pelepah aren, enau atau pandan. Namun karena bahan-bahan itu sedikit demi sedikit sulit ditemui, maka bahan bakunya diganti dengan kayu. 


Kerajinan anyaman ketak


       
      Anyaman ketak kini merupakan salah satu jenis kerajinan tangan yang menjadi andalan bagi
masyarakat Nusa Tenggara Barat. 



Meskipun demikian ternyata tak banyak orang Indonesia yang mengetahui kerajinan ketak ini. Kerajinan yang terkenal akan keawetan dan kelenturan dari bahan bakunya ini menjadi ciri khas buah tangan wilayah Lombok Nusa Tenggara Barat. Ketak yang merupakan salah satu tanaman berjenis paku – pakuan ini tumbuh liar di hutan – hutan di Nusa Tenggara Barat, terutama di desa Nyurbaya gawah kecamatan Narmada Kabupaten Lombok barat yang Memiliki persediaan bahan baku yang melimpah ruah. Tanaman berjalar ini memiliki bentuk batang seperti rotan namun lebih kecil dan lebih elastis sehingga mudah dibentuk / dianyam sesuai dengan keinginan, dengan warna yang tampak alami, kerajinan ketak ini telah mampu menyokong perekonomian masyarakat di daerah NTB pada umumnya. 




Produk kerajinan tangan ketak ini dibuat secara tradisional mempertahan kan tradisi turun temurun, , dari mulai proses penjemuran pengasapan selama 3 hari guna mendapatkan warna yang sesuai, kemudian dilanjutkan dengan proses pengeringan yang berlangsung selama 3 hari 3 malam, sehingga menghasilkan produk kerajinan yang aman dari jamur, rayap, bebas bahan kimia, ditambah dengan semakin lama kerajinan ketak itu disimpan warna nya akan semakin timbul dan eksotis, hal ini lah yang membuat kerajinan ketak sangat unik, sehingga banyak wisatawan mancanegara maupun wisatawan local yang tertarik


Kerajinan anyaman pulau lombok




Pulau lombok sangat terkenal dengan kerajinan yang dimilikinya di antaranya adalah kerajinan anyaman yang terbuat dari bambu dan rotan. Yang membuat wisatawa yang berkunjung ke pulau lombok ingin membeli kerajinan lombok yang sangat unik dan menarik untuk dilihat. 
 



 
Para pengrajin ini pun dapat memperoleh keuntugan yang sangat banyak dari usaha anyaman ini. Biasanya para pengrajin ini menerima pesanan berbagai jenis anyaman, Anyaman ini pun dapat dipadukan dengan pewarna yang sesuai dengan jenis anyamannya, Sehingga terlihat lebih indah. Wisatawan pun dapat memilih sendiri anyaman yang sesuai dengan keinginanya.
 
 

Kerajinan Tenun Sukerare



     Desa Sukerare merupakan desa penghasil kerajinan tenun songket Lombok yang terkenal. Lokasinya berada di luar jalur jalan negara, Kecamatan Jonggot, Lombok Tengah. Tenun songket merupakan kain tenun yang dibuat dengan teknik menambah benang pakan dengan hiasan-hiasan dari benang sintetis berwarna emas, perak, dan warna lainnya. Hiasan itu disisipkan di antara benang lusi. Terkadang hiasan dapat berupa manik-manik, kerang, maupun uang logam. 



     Kain Songket ini dipakai sebagai bagian dari pakaian tradisional suku Sasak yang bernama Baju Lambung (baju wanita), baju adat khas Lombok dengan motif hitam polos dengan variasi bawahan yang beragam, biasanya berbentuk selendang, ikat pinggang atau aksesoris lainnya. Sedangkan untuk yang pria biasanya menggunakan songket sebagai bawahan (pasangan baju adat Tegodek Nongkeq) yang diatur sedemikian rupa sehingga indah dipandang. dan Lihat saja gambar dibawah ini, cantik banget kan kalau baju Lambung dipadukan dengan Kain Songket ini. Kain tenun rata-rata dikerjakan di rumah (home industry). Hampir setiap rumah memiliki alat tenunnya sendiri. Namun, profesi penenun hanya dilakoni oleh kaum perempuannya saja, sedangkan para pria bekerja sebagai petani di sawah. Ada tradisi unik terkait songket ini, kaum perempuan yang ingin menikah diwajibkan untuk memberikan kain tenun buatannya sendiri kepada pasangan. Apabila belum mampu membuat tenun songket, maka perempuan tersebut belum boleh menikah. Namun, bila nekat ingin menikah juga, maka perempuan tersebut akan dikenakan denda. Denda dapat berupa uang maupun hasil panen padi.

Kerajinan Anyaman Lontar






       Anyaman lontar adalah anyaman yang dibuat dari daun lontar dan sudah berkembang sejak zaman dahulu. Anyaman Lontar ini hanya terdapat di wilayah Desa Suradadi Kecamatan Terara Kabupaten Lombok Timur. Bahan baku anyaman lontar ini tidak terdapat di Desa Suradadi, tetapi didatangkan dari pulau tetangga yakni Pulau sumbawa. Bagaimana asal mula anyaman lontar ini sehingga hanya terdapat di Desa Suradadi dan tidak terdapat di desa desa lain, Konon ceritanya ada seorang yang berasal dari Suradadi pergi merantau ke Pulau Sumbawa, karena pada waktu itu Pulau Sumbawa masih lebih banyak hutan belantaranya, akhirnya dia pulang dengan tangan kosong, dia hanya membawa oleh-oleh berupa daun lontar yang akan dijadikan sebagai kertas rokok, karena merokok dengan menggunakan daun lontar aromanya sangat harum. Melihat suaminya pulang dengan tangan hampa, maka sang istri marah sambil merobek robek daun lontar yang dibawa suaminya. Sambil menangis sang istri mencoba menganyam lontar yang telah dirobek robeknya itu sehingga menjadi sebuah tutup nasi (tebolaq).